Pesan Cinta di Pucuk Tasbih

Share:
Oleh: Abu Teuming
Penyuluh Agama Islam Kece asal Aceh

Suatu ketika, saya menghampiri kumpulan remaja yang sedang bermain di sudut Kota Banda Aceh. Sejenak mereka memperhatikan saya yang melangkah dan berdiri di hadapannya. Saya pun bertanya, "Apa yang kalian lakukan?"

Serentak mereka menjawab, "Sedang bermain."

Saya tersenyum sambil menatap riak wajah generasi Aceh itu. Kemudian saya keluarkan android dalam tas, lalu bertanya pada mereka, "Bila kalian melihat ini, apa yang kalian pikirkan?"

"Main game", sebut mereka bahagia. Sebagian yang lainnya menjawab, "Game online dan facebook."

Saya tersenyum pada mereka. Lalu saya keluarkan kunci kendaraan dan bertanya, "Kalau kalian melihat ini, apa yang kalian pikirkan?"

"Mobil", ucap mereka gemeruh.

Lagi, saya senyum sambil membelai bahu seorang dari mereka. Lalu saya ambil batu domino.

"Kalau kalian lihat ini, apa yang kalian pikirkan?"

"Main batu", sebut sang remaja pasti.

Senyum saya kembali menyertai jawaban anak-anak yang imut itu.

Terakhir, saya keluarkan tasbih. "Bila kalian melihat ini, apa yang kalian pikirkan?"

Sejenak mereka terdiam. Lalu menjawab, "Ingat zikir."

Beberapa teman mereka berkata, "Ingat Allah."

Saya kembali menumpahkan senyuman sayang pada mereka. Lalu meminta para remaja untuk menatap saya. Tanpa suara dari mulut, saya serahkan kepada mereka tasbih itu.

"Ambillah dan bawalah kemana pun kalian pergi. Sebab tasbih itu dapat membuat hatimu teringat Allah dan zikir. Itulah tujuan hidup kita. Di mana pun berada mesti mengingat Allah dan berzikir."

Setelah menyerahkan tasbih, saya pun pergi meninggalkan para calon pemimpin bangsa ini.

*Mahasiswa Magister Hukum Keluarga Islam Pascasarja STISNU Aceh

No comments

Silakan beri tanggapan dan komentar yang membangun sesuai pembahasan artikel.