Jangkar Raksasa, Ikon Wisata Baru di Sail Sabang

Share:


Hampir setahun lebih penemuan benda raksasa yang diklaim sebagai peninggalan Belanda zaman VOC. Kini, pada 7 Oktober 2017, dibantu alat berat milik PT Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), besi berbobot 3,2 ton berhasil dievakuasi dari tempat bersemayam selama ratusan tahun dalam perut laut Sabang.

Temuan berawal dari kegiatan hari-hari seorang nelayan saat mencari ikan di bawah laut. Selama ratusan tahun, benda logam besi itu telah menjadi habitat ikan hias yang ada di dasar laut teluk Sabang. Hembusan angin segar terkait keberadaan barang kuno tersebut mendapat sambutan hangat dari pihak pengelola PT BPKS dan Pemerintah Kota Sabang. Benda yang disebut jangkar raksasa kini diasingkan ke Museum Sabang setelah menghabiskan anggaran puluhan juta untuk proses pemindahan.





Bila Anda mengunjungi Pulau Weh nama tempat Kota Sabang berdiri, jangan urungkan langkah menuju Museum Sabang. Di bangunan sederhana itu akan Anda saksikan benda zaman penjajahan Belanda yang langka ditemukan di Indonesia. Perjalanan ke Museum Sabang akan melengkapi kisah pengalaman travelling Anda yang tidak ditemukan di objek wisata wilayah lainnya. Rasa penat dan segudang rumusan masalah hidup akan clear dengan tawaran panorama Sabang yang menggungah jiwa. Itu sebab berwisata ke Sabang sebuah keharusan bagi pecinta alam.


Pemerintah Kota Sabang sedang merancang posisi jangkar raksasa tepat di halaman depan Museum Sabang. Tujuannya agar setiap orang yang melintas bisa melihat secara saksama besarnya ukuran jangkar yang menunjukkan besarnya kapal kala itu.

Letak Museum Sabang terbilang dekat dan mudah dijangkau. Hanya melewati jalan O Surapati, Gampong Kuta Ateuh, Kecamatan Sukakarya-Kota Sabang. Angkutan penumpang berbagai jenis pun melintasi kawasan Museum setiap menit. Fasilitas ini tentu akan memudahkan para wisatawan.

Di dalam bangunan putih sederhana itu terpajang banyak miniatur kapal-kapal tempo dulu. Konon replika kapal tersebut menceritakan kapal sesungguhnya yang pernah singgah di Sabang pada zaman kejayaan Aceh.



Kurang sreg rasanya bila ada miniatur kapal-kapal besar tetapi tidak didukung dengan bukti nyata. Nah, penemuan jangkar raksasa sudah menjawab dengan lebih akurat terkait tanah Sabang yang pernah menjadi pusat pelabuhan tersibuk di Asia Tenggara, terbukti dengan kedatangan kapal-kapal dari Eropa dan Afrika ratusan tahun silam.

Daya tarik Kota Sabang tidak hanya dari wisata alam bahari yang menggoda hati, namun ada sejuta keunikan lainnya yang bisa memanjakan mata dan mengharuskan Anda berkunjung ke kota penuh wisata tersebut. Seperti benda berkarat bernilai sejarah ini. Jangkar raksasa yang usang dimakan usia itu akan membawa fikiran pengunjung untuk mengenang keadaan masa lalu di perairan Sabang. Wisatawan lokal dan nasional akan takjub dengan kemajuan nusantara jauh sebelum Indonesia merdeka, dan merasa beruntung menjadi warga Indonesia yang kaya berbagai sumber daya alam serta benda sejarah.

Bagi pecinta wisata manca negara, tidak akan menyesali bila material habis demi menjajaki kaki ke Sabang, sebab di sana Anda akan mendapatkan kesenangan dan keindahan melebihi finansial yang keluar. Masih ragu dengan keunikan dan keindahan Sabang? cek saja link berikut; http://disbudpar.acehprov.go.id.

Kehadiran jangkar raksasa menambah lengkap deretan objek wisata Kota Sabang, setelah sekian tahun dikenal dengan Pulau Rubiah yang keindahan panoramanya bisa dikatakan serpihan surga. Pastinya, Kota Sabang dengan andalan wisata baharinya akan membuat Anda lebih rileks menikmati hidup. Konon ada humor yang tersebar, kata ‘Sabang’ itu singkatan dari ‘Santai Banget’. Maka wajar setiap wisatawan yang datang ke Sabang serasa santai banget menghabiskan sisa liburan di pulau paling ujung Sumatera.

Nah, saat ini Anda sudah mengetahui gambaran kemegahan Sabang dan bertaburannya benda-benda sejarah di gugusan Pulau Weh, tentu tidak cukup hanya menyaksikan gambar semata bila tak melihat secara nyata di Museum Sabang. Di pulau yang terkenal Titik Nol Kilometer Indonesia ini akan mengajar pengunjung terutama anak-anak, bahwa betapa pentingnya mengenal benda sejarah sebagai wujud mempertahankan keutuhan negara. Serasa tidak berlebihan jika tahun 2017 ini Sail Sabang menjadi andalan Sail Indonesia. Tunggu apa lagi, siapkan diri menuju Sabang bulan November. Pastikan Anda mendapat pemandu wisata secara online sebelum ke Sabang. Silahkan kunjungi link kece ini; https://www.acehtourism.travel.



Bagi kolektor dan pecinta benda bersejarah, mengunjungi Sabang untuk menyaksikan jangkar raksasa adalah suatu kewajiban, bila tidak, tentu akan mengurangi daya saing barang keleksi.

Pastinya, siapapun tak sabaran ingin segera terbang ke Sabang. Et tunggu dulu! Sabang itu lumayan luas, bila hendak ke Sabang, mesti ngintip dulu alat transportasi pariwisata yang bisa membawa Anda keliling ke setiap sudut destinasi wisata Sabang. Sebelum beranjak ke Sabang, kunjungi dulu transportasi pariwisata yang sesuai dengan ekonomi Anda di aceh.taxi. Dan pastinya semua alat transportasi sangat ekonomis.

Abu Teuming. Blogger dan penulis buku ‘Sepenggal Kisah Di Lorong Pesantren’.


Sumber foto: Selection Channel, Aceh Asia dan Slamet Wahyudi Channel

No comments

Silakan beri tanggapan dan komentar yang membangun sesuai pembahasan artikel.