Abon Lueng Ie, Pewaris Thariqat Abu Lueng Ie

Share:

Abon Lueng Ie, Pewaris Thariqat Abu Lueng Ie

Sebagai anak, Abon mengemban amanah besar dari orang tuanya, Abu Lueng Ie. Ketika masih hidup, Abu Lueng Ie giat menebarkan ilmu dan thariqat ke seantero Aceh.

Kini, Abu telah tiada. Thariqat yang dikembangkannya masih diteruskan oleh Abon Lueng Ie. Selama ini, Abon tidak kenal lelah mengajak umat Islam untuk berpegang pada thariqat. Hidup tanpa thariqat, bagai berjalan tanpa tujuan.

Karenanya, Abon mewajibkan santri di dayah yang ia pimpin untuk masuk dalam thariqat, khusunya Naqsyabandiyah. Lewat thariqat, Abon mengajak seluruh santri agar menghidupkan zikir Ismu Zat, Allah Allah Allah.
Abon Lueng Ie, Pewaris Thariqat Abu Lueng Ie


Ia juga menghidupkan tawajuh sebagai amalan utama dalam thariqat Naqsyabandiyah. Abon menetapkan malam Jumat untuk tawajuh bagi santri. Malam Rabu diperuntukkan bagi masyarakat, khusus kaum lelaki. Hari Selasa, dijadikan jadwal tawajuh bagi ibu-ibu di sekitaran dayah.

Selain di Dayah Lueng Ie, Abon juga kerap memimpin tawajuh di Tungkop, Cot Iri, Lhok Nga, Delima Pidie Jaya, Baroh Pijay, hingga ke Pidie.
Abon Lueng Ie, Pewaris Thariqat Abu Lueng Ie

Tiap kali tawajuh, jamaahnya selalu banyak. Mereka ingin hidup di bawah payung thariqat dan orang-orang shaleh.

Itu lah kesibukan Abon setiap hari. Selain mendidik santri, ia membimbing masyarakat dalam thariqat. Dengan harapan, thariqat Naqsyabandiyah terus berkembang pesat ke seluruh pelosok Aceh, sebagaimana wasiat Abu Lueng Ie.

Semoga Allah luaskan kubur Abu Lueng Ie, dan senantiasa memberikan kesehatan bagi Abon Lueng Ie.

*Abu Teuming
Direktur LSM Keluarga Sakinah Mawaddah dan Rahmah (K-Samara)

No comments

Silakan beri tanggapan dan komentar yang membangun sesuai pembahasan artikel.