Tidak
ada hamba yang ingin melewatkan malam Lailatul Qadar tanpa memperbanyak
amalan. Bahkan ada yang mempersiapkan berbagai doa untuk dipanjatkan pada Ilahirabbi,
karena umat Islam mayakini momen tersebut membawa berkah keistimewaan yang
tiada tara, doa sangat mustajabah, amalan salih akan digandakan, dan
lebih baik beramal satu malam dari pada beramal seribu bulan lainnya.
Lailatul
Qadar didefenisikan dengan beberapa penjelasan oleh ulama. Ada yang
mengatakan sebagai malam kemulian. Ada pula mendefenisikan sebagai malam penuh
sesak, karena malam itu para malaikat Allah turun ke dunia. Sebagian lain menjabarkan
malam penetapan takdir. Terdapat pula ulama
yang mengatakan dinamakan Lailatul Qadar disebabkan malam tersebut
diturunkan Alquran, diturunkan rahmat dan para malaikat (Zadul Masiir).
Terlepas dari khilaf pemaknaan Lailatul Qadar, yang penting umat Islam
untuk mempersiapkan lahir batin menyambut malam tersebut. Karena janji Allah
dan Rasul-Nya itu benar, bahwa beramal malam Lailatul Qadar lebih utama
dari seribu bulan lainnya.
Keutamaan
Lailatul Qadar
Banyak
keutamaan Lailatul Qadar seperti tercatat dalam kitab-kitab klasik.
Allah mengabarkan dalam firman-Nya: “Sesungguhnya Kami menurukan Alquran pada
malam diberkahi dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan, pada malam
itu dijelaskan urusan yang penuh hikmah,” (SQ. Ad-Dukhan: 3-4).
An-Nakhai
mengatakan amalan pada malam Lailatul Qadar lebih baik dari amalan 1.000
bulan. Mujahid dan Ibn Qatadah berpendapat, salat dan amalan Lailatul Qadar
lebih baik dari salat dan puasa pada 1.000 bulan yang tidak ada malam qadar
(Zaadul Masiir).
Allah
akan menurunkan para malaikat-Nya pada malam Lailatul Qadar, disebabkan
banyak berkah. Sebagaimana firman-Nya “Pada malam itu turun malaikat-malaikat
dan malaikat Jibril,” (QS. Al-Qadar: 4).
Malaikat
akan menghampiri dan mengunjungi mereka yang senantiasa membaca Alquran,
mengintari orang yang ada dalam majlis zikir dan majlis ilmu. Para malaikat
akan meletakkan sayap-sayapnya pada penuntut ilmu, karena kagumnya pada mereka.
Mujahid
berkata, saitan tidak dapat berbuat apa-apa pada malam tersebut, karena Allah
telah mengaruniakan keselamatan dan ketenangan bagi hamba-Nya. Lebih lanjut, ia
mengatakan malam Qadar banyak yang selamat dari hukuman dan siksa karena
melakukan ketaatan pada Allah. Firman Allah “Pada malam itu dijelaskan segala
urusan yang penuh hikmah,” (SQ. Ad-Dukha: 4).
Ibnu
Katsir berkata, pada malam Lailatul Qadar akan dirinci di Lauhul
Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat ajal dan
rezeki dan akan dicatat segala sesuatu hingga akhir dalam setahun. Rasululllah SAW
juga bersabda “Barang siapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar
karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan
diampuni,” (HR. Bukhari).
Berkata Ibnu Hajar Al-Asqalani, yang dimaksud imanan (karena iman) yaitu
membenarkan janji Allah akan pahala yang diberikan bagi yang menghidupkan malam
tersebut. Demikian cuplikan kecil keistimewaan Lailatul Qadar di antara
sekian banyak yang tercatat dalam karya ulama.
Banyak
sumber menyebutkan, malam qadar berada pada sepertiga bulan Ramadan (10
terakhir), sebagaimana sabda Nabi Muhammad “Carilah Lailatul Qadar pada
sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari). Lebih lanjut Rasul
memperjelas deteksi lailatul qadar, yakni pada malam-malam ganjil.
“Carilah
lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir di bulan Ramadhan.”
(HR. Bukhari).
Bahkan
dalam riwayat lain Rasulullah memperkecil lagi cakupannya “Carilah Lailatul
Qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka
janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa,” (HR. Muslim).
Banyak
pendapat menyangkut Lailatul Qadar, namun pendapat paling kuat adalah
sebagaimana dikatakan Ibnu Hajar al-Asqalani, malam qadar itu terjadi
pada sepuluh malam terakhir dan setiap tahunnya akan berpindah-pindah, berdasarkan
hadis Nabi “Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan
Ramadhan pada sembilan, tujuh, dan lima malam yang tersisa,” (HR. Bukhari).
Memang
sulit sekali melacak waktu yang tepat untuk Lailatul Qadar, hal
ini mengundang pertanyaan; mengapa Allah menyembunyikan malam tersebut?
Tentu Allah lebih tahu dan ada hikmah di balik Allah merahasiakannya. Di
antaranya untuk membedakan orang yang sungguh-sungguh memburu malam tersebut
dengan orang malas. Karena orang yang ingin mendapatkan dambaannya pasti akan giat
dan sungguh-sungguh mengupayakannya.
Dengan
demikian, mereka akan selalu berbuat taat pada Allah, tidak mesti harus
menunggu sepuluh malam terakhir, namun ragam amalan telah dimulai sejak
terlihatnya bulan Ramadan di akhir Syakban. Sehingga kehidupannya lebih dekat
kepada Allah dengan balasan pahala yang berlimpah dan dipertemukan dengan Lailatul
Qadar.
Tanda-tandanya
Begitu sayangnya Nabi Muhammad terhadap umatnya, setelah menggambarkan waktu
tepat terjadinya Lailatul Qadar, beliau juga memberikan tanda-tandanya,
agar umat Islam semakin yakin dan giat memperbanyak amalan salih.
Pertama,
Rasulullah bersabda “Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan
dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari
matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan,” (Hadis Hasan).
Kedua,
malaikat turun dengan membawa ketenangan, sehingga manusia merasakan ketenangan
tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah yang tidak didapat pada hari
lain. Ketiga, manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana
terjadi pada sebagian sahabat.
Keempat,
matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar.
Kelima, malam tampak terang, tidak ada angin, tidak ada hujan, tidak berawan,
tidak panas, dan tidak ada aktivitas meteor yang jatuh di Galaksi, (HR.
Thabrani).
Setekah
mengetahui waktu dan tanda-tanda terjadinya malam Lailatul Qadar, penuh
harapan kita untuk dapat bermesraan (beramal) dengan malam tersebut. Ya Allah, jangan Engkau lewatkan malam mulia
ini, mudah-mudahan kami dapat meraih keistimewaan lailatul qadar dan
bisa mengisi hari-hari terakhir pada bulan Ramadan dengan amalan salih serta
terhapusnya segala dosa!
No comments
Silakan beri tanggapan dan komentar yang membangun sesuai pembahasan artikel.