Memburu Lailatul Qadar

Share:

 


Oleh Abu Teuming

Tidak ada hamba yang ingin melewatkan malam Lailatul Qadar tanpa memperbanyak amalan. Bahkan ada yang mempersiapkan berbagai doa untuk dipanjatkan pada Ilahirabbi, karena umat Islam mayakini momen tersebut membawa berkah keistimewaan yang tiada tara, doa sangat mustajabah, amalan salih akan digandakan, dan lebih baik beramal satu malam dari pada beramal seribu bulan lainnya.

 

Lailatul Qadar didefenisikan dengan beberapa penjelasan oleh ulama. Ada yang mengatakan sebagai malam kemulian. Ada pula mendefenisikan sebagai malam penuh sesak, karena malam itu para malaikat Allah turun ke dunia. Sebagian lain menjabarkan malam penetapan takdir.  Terdapat pula ulama yang mengatakan dinamakan Lailatul Qadar disebabkan malam tersebut diturunkan Alquran, diturunkan rahmat dan para malaikat (Zadul Masiir).


Terlepas dari khilaf pemaknaan Lailatul Qadar, yang penting umat Islam untuk mempersiapkan lahir batin menyambut malam tersebut. Karena janji Allah dan Rasul-Nya itu benar, bahwa beramal malam Lailatul Qadar lebih utama dari seribu bulan lainnya.

 

Keutamaan Lailatul Qadar

Banyak keutamaan Lailatul Qadar seperti tercatat dalam kitab-kitab klasik. Allah mengabarkan dalam firman-Nya: “Sesungguhnya Kami menurukan Alquran pada malam diberkahi dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan, pada malam itu dijelaskan urusan yang penuh hikmah,” (SQ. Ad-Dukhan: 3-4).

 

An-Nakhai mengatakan amalan pada malam Lailatul Qadar lebih baik dari amalan 1.000 bulan. Mujahid dan Ibn Qatadah berpendapat, salat dan amalan Lailatul Qadar lebih baik dari salat dan puasa pada 1.000 bulan yang tidak ada malam qadar (Zaadul Masiir).

 

Allah akan menurunkan para malaikat-Nya pada malam Lailatul Qadar, disebabkan banyak berkah. Sebagaimana firman-Nya “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril,” (QS. Al-Qadar: 4).

 

Malaikat akan menghampiri dan mengunjungi mereka yang senantiasa membaca Alquran, mengintari orang yang ada dalam majlis zikir dan majlis ilmu. Para malaikat akan meletakkan sayap-sayapnya pada penuntut ilmu, karena kagumnya pada mereka.

 

Mujahid berkata, saitan tidak dapat berbuat apa-apa pada malam tersebut, karena Allah telah mengaruniakan keselamatan dan ketenangan bagi hamba-Nya. Lebih lanjut, ia mengatakan malam Qadar banyak yang selamat dari hukuman dan siksa karena melakukan ketaatan pada Allah. Firman Allah “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,” (SQ. Ad-Dukha: 4).

 

Ibnu Katsir berkata, pada malam Lailatul Qadar akan dirinci di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat ajal dan rezeki dan akan dicatat segala sesuatu hingga akhir dalam setahun. Rasululllah SAW juga bersabda “Barang siapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni,” (HR. Bukhari).


Berkata Ibnu Hajar Al-Asqalani, yang dimaksud imanan (karena iman) yaitu membenarkan janji Allah akan pahala yang diberikan bagi yang menghidupkan malam tersebut. Demikian cuplikan kecil keistimewaan Lailatul Qadar di antara sekian banyak yang tercatat dalam karya ulama.

 

Banyak sumber menyebutkan, malam qadar berada pada sepertiga bulan Ramadan (10 terakhir), sebagaimana sabda Nabi Muhammad “Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari). Lebih lanjut Rasul memperjelas deteksi lailatul qadar, yakni pada malam-malam ganjil.

 

“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari).

 

Bahkan dalam riwayat lain Rasulullah memperkecil lagi cakupannya “Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa,” (HR. Muslim).

 

Banyak pendapat menyangkut Lailatul Qadar, namun pendapat paling kuat adalah sebagaimana dikatakan Ibnu Hajar al-Asqalani, malam qadar itu terjadi pada sepuluh malam terakhir dan setiap tahunnya akan berpindah-pindah, berdasarkan hadis Nabi “Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan pada sembilan, tujuh, dan lima malam yang tersisa,” (HR. Bukhari).

 

Memang sulit sekali melacak waktu yang tepat untuk Lailatul Qadar, hal ini  mengundang pertanyaan; mengapa Allah menyembunyikan malam tersebut? Tentu Allah lebih tahu dan ada hikmah di balik Allah merahasiakannya. Di antaranya untuk membedakan orang yang sungguh-sungguh memburu malam tersebut dengan orang malas. Karena orang yang ingin mendapatkan dambaannya pasti akan giat dan sungguh-sungguh mengupayakannya.

 

Dengan demikian, mereka akan selalu berbuat taat pada Allah, tidak mesti harus menunggu sepuluh malam terakhir, namun ragam amalan telah dimulai sejak terlihatnya bulan Ramadan di akhir Syakban. Sehingga kehidupannya lebih dekat kepada Allah dengan balasan pahala yang berlimpah dan dipertemukan dengan Lailatul Qadar.

 

Tanda-tandanya
Begitu sayangnya Nabi Muhammad terhadap umatnya, setelah menggambarkan waktu tepat terjadinya Lailatul Qadar, beliau juga memberikan tanda-tandanya, agar umat Islam semakin yakin dan giat memperbanyak amalan salih.

 

Pertama, Rasulullah bersabda “Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan,” (Hadis Hasan).

 

Kedua, malaikat turun dengan membawa ketenangan, sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah yang tidak didapat pada hari lain. Ketiga, manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.

 

Keempat, matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Kelima, malam tampak terang, tidak ada angin, tidak ada hujan, tidak berawan, tidak panas, dan tidak ada aktivitas meteor yang jatuh di Galaksi, (HR. Thabrani).

 

Setekah mengetahui waktu dan tanda-tanda terjadinya malam Lailatul Qadar, penuh harapan kita untuk dapat bermesraan (beramal) dengan malam tersebut. Ya Allah, jangan Engkau lewatkan malam mulia ini, mudah-mudahan kami dapat meraih keistimewaan lailatul qadar dan bisa mengisi hari-hari terakhir pada bulan Ramadan dengan amalan salih serta terhapusnya segala dosa!

No comments

Silakan beri tanggapan dan komentar yang membangun sesuai pembahasan artikel.