Sejuknya hawa sepertiga malam yang menusuk pori-pori. Beratnya mata sebab menahan ngantuk. Empuknya seprei yang kau tinggalkan demi salat malam akan ada balasannya dari Allah. Janganlah sesali modalmu itu untuk mendapatkan hasil surga.
Sembahyang sunat paling utama setelah salat wajib adalah tahajud, karena begitu pentingnya tahajud, maka Allah memerintahkan salat ini dikerjakan agar derajat ketakwaan pelakunya akan lebih dibandingkan orang lain. Sebagaimana tersebut dalam surat Al-Isra ayat 79, “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”
Sejarah mencatat, salat tahajud pertama diperintahkan setelah Rasulullah menerima wahyu di Gua Hira. Ketika baginda merasa gemetaran sehingga tidurnya dibalut selimut.
Faktor enggannya muslim mengerjakan salat tahajud adalah waktunya mesti saat terbangun dari tidur pada malam hari. Tanpa tidur, salat tahajud tidak akan pernah ada. Walaupun tertidur pada malam hari hanya sepuluh menit, maka sudah punya kesempatan bagi orang tersebut untuk mengerjakan salat tahajud. Namun waktu yang paling dianjurkan yaitu pada sepertiga malam. Pada saat itu, manusia sedang tertidur lelap sehingga tidak ada yang lebih menyenangkan bagi mereka kecuali tidur.
Abu Hurairah meriwayatkan hadis Rasulullah, “Tuhan kita Yang Maha Suci dan Maha Tinggi turun ke langit dunia setiap malam ketika tinggal sepertiga malam yang akhir dengan berfirman, 'Siapakah yang mau berdoa kepada-Ku lalu Aku kabulkan. Siapakah yang mau meminta kepada-Ku lalu Aku kabulkan. Siapa yang mau meminta ampun kepada-Ku lalu Aku ampuni'.”
Ibnu Hajar berkata, turunya Allah maksudnya para malaikat yang ditugaskan untuk menyeru manusia menunaikan tahajud, seklaigus memperkenankan doa mereka. Tantangan terbesar ketika seorang ingin bertahajud adalah bujukan iblis agar meneruskan tidurnya ketika terbangun malam hari. Iblis tidak akan pernah berhenti mengganggu anak Adam sampai mereka tergelincir imannya dalam kekafiran. Atau setidaknya minim dalam beramal baik. Abu Hurairah meriwayatkan sabda nabi,"Setan mengikat tengkuk salah seorang di antara kamu pada waktu tidur dengan tiga ikatan. Pada setiap ikatan dikatakan, 'Bagimu malam yang panjang, maka tidurlah.' Apabila ia bangun dan ingat kepada Allah, maka lepaslah satu ikatan. Jika ia berwuduk, maka terlepaslah satu ikatan (lagi). Dan, jika ia mengerjakan salat, maka terlepaslah seluruh ikatannya. Ia memasuki pagi hari dengan tangkas dan segar jiwanya. Jika tidak, maka ia masuk pagi dengan jiwa yang buruk dan malas,” (HR. Muslim).
Salat tahajud menyimpan banyak misteri yang tidak dapat diduga oleh mereka yang senantiasa menghidupkan malamnya dengan qiyamul lail, yaitu tahajud. Ibadah mulia ini memberikan ketenangan batin dan kenyaman hidup bagi orang yang mengamalkannya. Ada kepuasan batin yang tersembunyi dibalik jiwa orang yang selalu mengamalkan amalan tahajud. Walau pada pagi hari mereka tidak memiliki banyak makanan, tetapi serasa tahajud sebagai ganti yang tidak membuat kehidupan manusia resah dengan kekurangan rezki dari Allah. Bahkan Rasulullah berjanji,“Dua rakaat sebelum fajar lebih baik daripada dunia dan isinya,” (HR. Imam Muslim).
Tahajud mampu menarik rezeki layaknya magnet meraba semua besi yang ada di sekitarnya. Karenanya, tahajud juga disebut magnet rezeki. Mereka yang tidak meremehkan kekuatan salat tahajud akan terlihat aura ketakwaannya. Bukan dalam bentuk adanya tanda hitam di jidad sebagai bekas sujud. Sebagaimana firman Allah,“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud,” (Al-Fath: 29).
Perlu diingat, tidak ada ulama mufassirin yang menafsirkan tanda sujud di wajah mereka terlihat hitam di jidad. Ulama senior dalam menafsirkan ayat tersebut berkata, tanda sujud di wajah mereka maksudnya adalah wajah mereka pucat disebabkan banyak melakukan ibadah pada sepertiga malam. Hal ini karena mereka kekurangan tidur. Tafsir lainnya menyebutkan, tanda sujud di wajah mereka maksudnya ada pasir-pasir kecil yang menempel di bagian wajah ketika sujud. Sebab pada saat itu para sahabat salat di tempat-tempat sederhana dan di jazirah Arab pun dikenal sebagai gurun sahara.
Salat malam adalah pakaian orang-orang salih sejak masa Rasulullah sampai detik ini. Mustahil seorang bisa hidup tanpa pakaian. Demikianlah kehidupan para abid yang menjadikan salat tahajud sebagai kebutuhan primer. Padahal mereka orang-orang yang suci dan jauh dari kepentingan duniawi. Namun ibadah salat tahajud tidak pernah ditinggalkan.
Dikisahkan Sultan Muhammad Al-Fatih adalah ahli ibadah yang tidak pernah meninggalkan salat tahajud sejak usia baligh hingga wafatnya. Al-Fatih yang dikenal sebutan ‘pedang malam’ memimpin pasukan perang Islam untuk menggeserkan kaum Romawi. Berkat istikamahnya mempertahankan tahajud ia mampu menaklukkan Kota Konstantinopel pada Selasa, 20 Jumadil Awal 857 H. Masa inilah Islam berjaya di benua Eropa selama 500 tahun. Ternyata keberadaan penerus kerajaan Turky Usmaniy itu sudah disebut-sebut oleh Rasulullah dalam hadis,“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan”,(HR. Imam Ahmad).
Penting diingat, menunaikan salat tahajud jangan mengharapkan supaya Allah memenuhi kebutuhan dunia. Karena hal ini akan mengaburkan ketulusan beribadah. Sebab ibadah tahajud itu sebagai bentuk ketaatan hamba kepada Allah yang selalu mengharapkan ridanya. Walau salat tahajud berefek pada terpenuhinya kepentingan dunia. Itulah janji Allah yang tidak diragukan.
Kebanyakan muslim saat ini mengamalkan salat tahajud disebabkan ingin mencapai suatu hajat yang berhubungan dengan dunia. Banyak orang mendambakan lulus dari berbagai tes untuk jebol di lembaga pilihannya. Mendambakan dapat memiliki berbagai fasilitas kemewahan. Mengharap bisnisnya berjalan sesuai harapan.
Padahal orang salih terdahulu menghidupkan salat tahujud pada sepertiga malam hanya mengharap rida Allah, walau tahajud sudah menjadi bunga dalam kehidupan mereka. Kadang mereka tetap hidup dengan sikap sederhana tanpa kekayaan. Itu sebab mereka mampu istikamah menjalankan salat tahajud sampai akhir hayat. Bila tahajud ditunaikan agar terpenuhi kebutuhan dunia, sungguh saat keinginannya tidak tercapai, maka salat tahajud mulai kendor. Sadisnya ada yang berprasangka buruk kepada Allah sebab telah menunaikan tahajud namun Allah tidak mengabulkan pintanya.
Tahajud merupakan jalan pintas bagi mereka yang haus dengan rida Ilahi. Melalui tahajud yang diselip doa akan mempermudah segala urusan manusia. Ia mampu memecahkan masalah yang dirundung oleh siapa pun tanpa perlu menghabiskan dana dan tidak perlu banyak menguras tenaga. Tanpa berdoa pun Allah akan memberi jalan untuk kehidupanmu yang dilanda kemelaratan, apalagi mempergunakan senja istijabah dengan sungguh-sungguh berdoa agar Allah memperkenan permintaan hamba-Nya.
Nabi Muhammad menganggap tahajud adalah salat wajib bagi dirinya, sehingga tidak pernah ditinggalkan sepanjang hayat. Keikhlasan Rasulullah bertahan dalam ibadah tahajud bukan mengharapkan hal di luar ibadah. Semata-mata menggapai keridaan Allah. Para shalihin memanfaatkan waktu mustajabah pada penghujung malam untuk keampunan dosanya dan selalu berada dalam rahmat Allah di dunia dan akhirat. Mereka tidak mengharapkan agar lulus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dibarengi tangisan harapan penuh kepada Allah. Tetapi air mata mereka menetes sebab telah melakukan dosa kecil hingga tidak akan minggat dari sajadah sebelum Allah benar-benar mengampuninya.
Rasulullah bersabda,“Lazimkan dirimu untuk salat malam karena hal itu tradisi orang-orang salih sebelum-mu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa,” (HR. Ahmad).
Namun bagi pemula yang masih awam, perlu dirangsang dengan kemewahan dunia untuk giat menjalankan salat tahajud. Sebab zaman modern manusia sulit terlepas dari nikmat dunia dan sangat tergiur dengan rumah megah, mobil mewah ditambah karirnya sukses. Bila tidak digambarkan hal seindah itu, pasti keinginan untuk tahajud sangat kecil. Tetapi ingat, jangan kurangi kemurnian salat tahajud dengan mengutamakan nafsu dunia dari pada kebahagian akhirat.
No comments
Silakan beri tanggapan dan komentar yang membangun sesuai pembahasan artikel.